Hari/Tanggal : Senin, 20 Januari
2020
Kelas : 2
Tema/Subtema/Pembelajaran : 5
(Pengalamanku) /
3( Pengalamanku di Tempat Bermain)/ 1 dan 2
Alat Peraga : Gambar
Materi Ajar
Bahasa Indonesia
Jenis Permainan
Indonesia
merupakan negara yang memiliki berbagai macam budaya. Salah satu ragam budaya
di Indonesia adalah adanya berbagai macam jenis permainan tradisonal. Permainan
tradisonal yang ada di Indonesia diantaranya adalah congklak, bentengan, gobak
sodor, egrang, dan lain sebagainya. Ciri khas dari permainan tradisonal ialah
anak-anak akan banyak melakukan aktivitas fisik yang baik bagi kesehatan.
Selain itu, permainan tradisional mengajarkan anak-anak untuk bekerja sama,
kejujuran kekompakkan keuletan dan olah fisik. Sedangkan seiring perkembangan
zaman dan diiringi pesatnya tekhnologi saat ini terciptalah permainan modern. Permainan modern itu adalah permainan
yang memanfaatkan tekhnologi didalamya seperti play station atau game online.
(latihan
mengerjakan soal halaman 87, buku tematik 2 E)
Kalimat Permintaan Maaf
Dalam kegiatan bermain, anak-anak akan di ajarkan sikap saling peduli antar
teman, saling meminta maaf dan memberi maaf jika ada salah seorang teman yang
melakukan kesalahan tanpa sengaja saat bermain. Misalnya Yoga terjatuh karena
tidak sengaja ditabrak oleh Danu. Danu, Ino dan Raka membantu Yoga segera dan
memberi obat merah pada lutut Yoga yang terluka. Danu berkata “ Maafkan saya
Yoga karena saya tidak sengaja menabrakmu”, kemudian Yoga menjawab “tidak
apa-apa, saya tauhu kamu tidak sengaja, saya memaafkanmu”.
(latihan
mengerjakan soal halaman 89-90, buku tematik 2 E)
Arti makna:
Berbahaya
: mendatangkan bahaya
Sembarangan
: asal saja
Jurang
: lembah yang dalam dan sempit serta curam dindingnya.
Di
pinggir
Diskusi
: pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah
PPKn
Aturan saat bermain
v
Jangan memainkan
permainan yang berbahaya
v
Bermainlah pada
tempatnya
v
Bermain dengan
teman harus rukun
v
Bermain jangan
sampai lupa waktu
v
Bermain jangan
memaksakan diri
Hubungan simbol sila keempat pancasila
Simbol
sila keempat adala kepala banteng,
bunyi sila keempat yaitu :
Kerayakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
Contoh pengamalan sila keempat adalah bermusyawarah.
Bermusyawarah
dapat di lakukan ketika saat bermain, yaitu saat menentukan keinginan permainan
yang akan di mainkan bersama. Dalam bermusyawarah perlu memperhatikan sikap
yang sesuai dengan sila keempat yaitu :
1. Tidak boleh memaksakan kehendak
2. Berbicara yang sopan saat bermusyawarah
3. Menerima keputusan yang telah ditentukan bersama
4. Berlapang dada saat pendapat kita tidak diterima
Latihan mengerjakan soal yang berkaitan tentang sikap
yang sesuai dengan sila pancasila halaman 99 buku tematik 2 E
Satuan Baku Panjang
Untuk
mengukur panjang meja, pintu , papan tulis, mengukur panjang kaki (yang
dilakukan oleh seorang penjahit terhadap kaki pelangganya) adalah mengunakan
alat ukur yang bernama meteran. Meteran menggunakan satuan meter.biasa disingkat
dengan huruf m.
1 meter = 100 centimeter
1 m = 100 cm
Latihan mengerjakan dihalaman (92-93) buku tematik 2 E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar